Samarinda-Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalimantan Timur melakukan inspeksi lapangan ke sejumlah proyek strategis di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Bontang pada Rabu (23/4/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian antara pelaksanaan di lapangan dengan perencanaan dan anggaran yang telah ditetapkan, sebagai bentuk pengawasan DPRD terhadap kinerja eksekutif.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama Pansus adalah pembangunan jalan penghubung dari simpang empat Outer Ring Road IV menuju Bandara Samarinda Baru, dengan nilai kontrak mencapai Rp 40,3 miliar. Dalam peninjauan itu, anggota Pansus Baharuddin Demmu menyoroti adanya aktivitas perataan bukit yang cukup besar namun belum diiringi dengan konstruksi jalan yang memadai.
“Yang kita lihat tadi itu pekerjaan masih sebatas badan jalan, tapi ada gunung yang diratakan. Kita ingin tahu bagaimana perhitungan anggaran dilakukan dalam konteks itu,” ujarnya
Tak hanya infrastruktur transportasi, sektor pendidikan juga mendapat perhatian khusus. Pansus mengevaluasi pembangunan ruang belajar baru di SMKN 1 Muara Badak senilai Rp 1,49 miliar serta rehabilitasi ruang kelas di SMKN 1 Marang Kayu. Namun, temuan kerusakan dini pada bangunan baru di Marang Kayu mengundang keprihatinan.
“Bangunannya masih baru, tapi sudah ada keretakan dan pintunya sudah rusak. Ini mencerminkan mutu pekerjaan yang kurang baik,” kata Baharuddin menegaskan.
Selain itu, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Indominco turut diperiksa. Proyek ini terdiri dari dua segmen penting: pembangunan unit distribusi di poros Samarinda–Bontang segmen 1 senilai Rp 24,27 miliar dan unit produksi di wilayah Bontang dengan nilai Rp 59,93 miliar. Pansus menekankan urgensi penyelesaian proyek ini, mengingat pentingnya pasokan air bersih bagi masyarakat.
“Kami mendorong Dinas PU untuk terus intens berkoordinasi dengan pihak Indominco agar proyek selesai tepat waktu dan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh warga,” ujar Baharuddin. (Adv/ DPRD Kaltim)
Discussion about this post