Inspirasa.co– Hasil audiensi antara Wali Kota Bontang, Basri Rase dan Asosiasi Pedagang Lang-Lang berujung buntu. Pedagang kecewa.
Sekira pukul 20.00 wita pada Selasa, 6 Juli 2021 malam. Para pedagang datang memenuhi undangan audiensi Wali Kota Bontang, Basri Rase. Sekira ada puluhan pedagang yang hadir malam itu.
Meski begitu, hanya 5 orang perwakilan Asosiasi Pedagang Lang-Lang yang diminta untuk masuk menemui Wali Kota Bontang, Basri Rase. Mengingat, Protokol Kesehatan (Prokes) mesti diterapkan.
Lima orang perwakilan Asosiasi Pedagang Lang-Lang yang diminta masuk ke Rujab, diantaranya; Ketua Asosiasi, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan 1 orang anggota pedagang.
Sementara itu, beberapa wartawan yang hadir tidak diperkenankan untuk masuk, oleh salah seorang ajudan Wali Kota Bontang saat itu,”Ini media dari mana saja yang datang,” tanyanya di depan pintu masuk.
“Kami dari beberapa media bang. Memang sudah mengikuti agenda para Pedagang Lang-Lang ini dari pagi,” jawab Wartawan.
“Maaf mas mungkin besok saja ya, pak Basri belum bisa berkomentar. Siiap bang,” disusul jawaban Wartawan.
Audiensi yang dilakukan antara Wali Kota Bontang, Basri Rase dan Asosiasi Pedagang Lang-Lang tidak berlangsung lama. Sekira setengah jam saja.
Usai melakukan audiensi, Bakhtiar, Sekretaris Asosiasi Pedagang Lang-Lang, langsung dimintai pendapatnya oleh wartawan yang hadir. Terkait hasil audiensi.
Bakhtiar menyampaikan. Wali Kota Bontang, tetap kukuh untuk menutup Lapangan Bessai Berinta (Lang-Lang).
“Wali Kota bilang, lang-lang itu adalah fasilitas Pemerintah. Jadi mau tidak mau, harus ditutup karena ada instruksi Kemendagri. Selain itu Bontang masuk zona merah kata beliau,” ungkap Bakhtiar.
Lanjut Bakhtiar, solusi yang diberikan Wali Kota Bontang yakni pedagang hanya diminta untuk bersabar, menunggu kasus Covid-19 melandai. Baru kemudian Lapangan Bessai Berinta (Lang-Lang) bisa dibuka kembali.
Meski begitu pedagang juga kukuh menyampaikan tidak bisa menunggu lama. Lantaran, mereka hanya menggantungkan hidupnya pada hasil berdagang.
“Ya kami sedih. 1,5 tahun kami ditutup tidak ada pemasukan sama sekali. Sementara kami butuh biaya hidup sehari-hari,” keluhnya.
Sementara persoalan Pemkot yang diminta untuk tidak tebang pilih, terkait penutupan pedagang yang memakai fasilitas Pemerintah,” Pak Basri berjanji akan menutup semua pedagang yang menggunakan fasilitas Pemerintah dan tidak tebang pilih. Kami akan tagih janji itu,” pungkasnya.
Ditanya terkait sikap yang akan diambil para pedagang, lantaran tidak solusi konkret yang diberikan Pemkot. Para pedagang mengaku kecewa.
“Ya kami kecewa mas. Tapi kita tetap legowo menerima keputusan itu. Yang penting Pemkot, adil dan tidak tebang pilih,” tutupnya.
Tepat pukul 22.00 wita, satu persatu para pedagang meninggalkan Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang di Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara.
Pewarta: Ferdiana Rose
Discussion about this post