Inspirasa.co – Pemerintah Kota Bontang, mengajukan Upah Minimum Kota (UMK) 2024, senilai Rp 3.589.414 ke Pemerintah Provinsi Kaltim.
Kabid Hubungan Industrial Disnaker Bontang, Andi Kurniawansyah menjelaskan, nilai UMK 2024 yang diajukan tersebut, sesuai regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang pengupahan.
Nilai UMK 2024 yang diajukan ke Pemprov Kaltim, merupakan hasil dari diskusi yang dilakukan bersama Wali Kota Bontang, Basri Rase.
“Pemkot Bontang memilih nilai UMK 2024 senilai Rp 3.589.414, karena tak ingin melanggar regulasi yang telah ditetapkan PP Nomor 51 Tahun 2023 tentang pengupahan,” Jelasnya. Selasa (28/11/2023).
Andi Kurniawansyah bilang, nilai besaran UMK yang telah di tetapkan dalam PP Nomor 51 Tahun 2023 tentang pengupahan, mencakup formula perhitungan baru upah minimum.
Mencakup 3 variabel yaitu Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Indeks Tertentu. Indeks tertentu dengan rentang nilai 0,10 sampai dengan 0,30.
“Jika melebihi grade yang telah ditetapkan dalam PP 51 2023 dengan nilai 0,10 sampai dengan 0,30, maka melanggar aturan. Makanya yang diajukan ke Pemprov Kaltim sesuai regulasi,” Jelasnya.
Sebelumnya, hasil rapat Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Bontang, menghasilkan 2 pilihan rekomendasi kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Bontang 2024, untuk diajukan kepada Wali Kota Bontang.
Dua pilihan rekomendasi Upah Minimum Kota (UMK) Bontang 2024 tersebut, pertama, rekomendasi tetap menggunakan ketetapan PP Nomor 51 Tahun 2023, dengan kenaikan besaran UMK 2024 Rp 3.589.414 (4,98 persen).
Kedua, rekomendasi antara pengusaha dan pekerja yakni kenaikan UMK sebesar Rp 3.632.973 (6,26 persen).
Discussion about this post