Inspirasa.co – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Bontang Utara (BU) mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan mengusung tema ‘Sekolah Juara, Berprofil Pelajar Pancasila’.
Kegiatan tersebut merupakan puncak dari pembelajaran berbasis projek yang dilaksanakan oleh kelas 1-6. Namun, khusus untuk kelas 1 dan 4 yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kepala SDN 001 Bontang Utara, Yanik Astutik menyampaikan kebanggaannya atas kerja keras seluruh guru-guru, paguyuban kelas, komite sekolah, dan orang tua siswa yang telah bergandengan tangan dan bahu membahu sehingga acara ini dapat berjalan dengan sangat baik. Sehingga P5 dan pembelajaran berbasis project bisa digelar.
“Saya juga berterima kasih kepada BGP Provinsi Kaltim, Disdikbud Kota Bontang, PT Kaltim Nitrate Indonesia, Tanoto Foundation, serta seluruh mitra pendidikan SDN 001 BU yang telah memberikan dukungan terbaiknya sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya, Sabtu (17/12/2022).
Diketahui, Kelas 1 mengangkat tema Rekayasa dan Teknologi terkhusus untuk transportasi masa Lalu dan masa kini.
Selain itu, para siswa kelas 1 memakai baju profesi bidang transportasi dan memamerkan hasil karya nya yang berupa miniatur kendaraan darat, laut, udara, rambu lalu lintas, membuat miniatur kendaraan dari plastisin, serta karya gambar berbahan kertas origami.
“Semua itu hasil karya dari hasil 4 tahapan P5, dari Tahap Pengenalan, Kontekstualiasi, Aksi, dan Refleksi Tindak Lanjut,” jelasnya.
Sedangkan, kelas 4 mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Aku Pahlawan Iklim. Mereka juga menampilkan hasil karya dekoratif 3R dan miniatur terumbu karang serta poster hemat energi yang menjadi karya utama dan sebagai penguat kegiatan, siswa melaksanakan Field Trip ke Pengolahan Akhir Sampah Bontang Lestari dan Kelompok Nelayan Kimasea di Selambai Lok Tuan.
“Disana mereka belajar langsung tentang pengolahan sampah dan pelestarian terumbu karang. Siswa kelas 4 kuga melaksanakan kegiatan P5 dengan 4 tahap yang sama dengan kelas 1,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Yani menyebutkan jika pembelajaran berbasis project juga aktif dilaksanakan di kelas 2,3, 5 dan 6 terbukti dengan ditampilkannya hasil Batik Terumbu Karang, Batik Jumputan, Puzzle Pembelajaran IPA, Patung dari Bubur Kertas, Lampu Lalu Lintas, Taplak Kain Perca, dan Karya 3 R lainnya yang dilengkapi dengan penampilan Puisi, Pantun, serta 8 tari tradisional khas Indonesia. Kesemua yang ditampilkan adalah hasil pembelajaran berbasis project dari mata pelajaran IPA, Matematika, SBdP, Bahasa Indonesia, IPS, dan Bahasa Inggris.
“Sebagai pelengkap, acara Pentas Belajar ini juga dilaksanakan Lomba Mewarnai bagi siswa kelas 1,2,3 se SD Bontang Utara dan Lomba Ranking 1 bagi siswa kelas 4,5,6 se SD Bontang Utara. Ada pula bazaar makanan dan minuman yang disajikan oleh paguyuban kelas,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kasdik) Bontang, Bambang Cipto Mulyono mengapresiasi untuk seluruh sekolah yang telah menerapkan kurikulum merdeka sebagai bentuk memberikan kebebasan peserta didik dalam memilih apa yang diminati para peserta didik dalam pembelajaran.
“Kunci perubahan pendidikan itu bukan di Disdik ataupun di Kementerian Pendidikan melainkan bagaimana komunitas masyarakat, orang tua dan anak-anaknya. Bahkan kita mengharapkan Kepseknya pun turut bergerak,” ucapnya.
Sebagai informasi, gelar karya tersebut dihadiri oleh oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, Hartini, dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bontang, Saparudin.
Penulis : Lia Abdullah
Editor : Ars
Discussion about this post