Inspirasa.co – Ditengah gemuruh kata-kata ilmiah dan rasa hormat pada kebijaksanaan, seorang pemuda dari tanah Kalimantan Timur muncul sebagai bintang terang di acara kelulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pemuda itu bernama Rahmad Azazi Rhomantoro, atau lebih kenal dengan sapaan akrabnya Azazi, yang merayakan pencapaiannya sebagai wisudawan terbaik dengan gelar Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam, pada Rabu (25/11/23) lalu.
Rahmad Azazi Rhomantoro sendiri, berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Keberhasilan pemuda kelahiran 26 Februari 1994 silam itu, bukan hanya terletak pada cepatnya penyelesaian studi, tetapi juga pada kontribusi intelektualnya.
Tak hanya itu, Azazi juga menciptakan sebuah model teori komunikasi pendidikan yang diberi nama I-REACE atau Islamic Reputation Enhancement through Advanced Communication and Public Relation.
Model tersebut memberikan implikasi teoritis yang signifikan dengan menjembatani teori public relations Frank Jefkins dan Scott M Cutlip pada aspek perencanaan, pengorganisasian, tujuan, implementasi, dan evaluasi.
Azazi juga berhasil mengintegrasikan proses komunikasi public relations melalui teori Gibson James L. dan R Wayne Pace, menjalin hubungan antara prinsip dasar berkomunikasi dengan publik dengan aspek agama, sosial, dan budaya, serta mempertimbangkan faktor digitalisasi dalam berkomunikasi.
Selama penelitiannya, Azazi melakukan riset di dua perguruan tinggi di Kalimantan Timur, yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Dan hal tersebut, mengindikasikan komitmen Azazi untuk menghubungkan ilmu pengetahuan dengan perkembangan lokal.
Dalam perbincangan, Azazi menghela nafas haru ketika mengenang perjuangan dan doa yang mengiringi setiap langkahnya.
“Alhamdulillah, setiap keringat, setiap pagi menjelang fajar, tercipta dalam doa-doa kedua orang tua, terutama almarhumah Ibu saya, Aidil Fitriaty,” ujarnya dengan mata yang bersinar penuh rasa syukur, Selasa (12/12/23).
Bagi Azazi, pencapaian ini bukan sekadar angka atau gelar yang menghiasi namanya, melainkan sebuah manifestasi cinta pada ilmu dan janji untuk mengabdikan pengetahuannya bagi kemajuan masyarakat dan tanah kelahirannya di Kalimantan Timur.
“Saya yakin dan percaya, dengan niat membahagiakan orang tua, Tuhan akan memudahkan segala urusan kita,” ucapnya, sambil tersenyum penuh keyakinan.
Keberhasilan Azazi bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Kalimantan Timur.
Dengan pencapaian luar biasa ini, diharapkan Rahmad Azazi Rhomantoro dapat terus memberikan kontribusi positif untuk dunia pendidikan di Indonesia. (az/fz)
Discussion about this post