Inspirasa.co – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengungkapkan, kehadiran program GratisPol utamanya untuk pendidikan, mampu menjadi solusi komprehensif bagi kualitas pendidikan anak-anak yang berada di daerah terpencil Kaltim.
Rudy Mas’ud mengakui, bahwasanya kualitas pendidikan di Kaltim belum ada kemajuan yang signifikan, jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Misalnya seperti di Jakarta.
“Kita harus jujur, kualitas pendidikan di Kaltim belum ada yang benar-benar menonjol. Kita ibaratkan lain padi lain ilalang, serupa tetapi tidak sama,” jelasnya saat melakukan safari Ramadan di Masjid Agung Pelita, Samarinda, pada Jumat(7/3/2025) subuh.
“Anak-anak Jakarta memiliki lebih banyak peluang untuk masuk ke universitas top nasional dibandingkan anak-anak kita di sini,” tambahnya menjawab pertanyaan seorang siswa SMA Negeri 2 Samarinda, bagaimana pemerintah melihat kondisi pendidikan di daerah terpencil.
Rudy Mas’ud bilang, negara-negara maju telah lebih dulu menanamkan sistem pendidikan yang kuat dan mendukung riset sejak dini.
Rudy Mas’ud membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan universitas-universitas terbaik dunia seperti Oxford dan Harvard.
Maka dari itu, kondisi pendidikan saat ini akan membuat anak-anak Kaltim sulit menembus perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Sebabnya, persaingan untuk masuk universitas berstandar internasional, semakin ketat.
Rudy Mas’ud juga mencontohkan anaknya yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) pada usia 14 tahun dan kini bersiap untuk lulus di usia 19 tahun. Sementara dirinya sendiri baru lulus SMA di usia 19 tahun.
Dijelaskan Rudy Mas’ud, olehnya dengan pendidikan yang baik dan persiapan matang, maka siswa dari Kaltim pun bisa bersaing di tingkat nasional.
“Bahwa kualitas pendidikan itu benar-benar menentukan bagaimana seseorang bisa lebih cepat berkembang,” ujarnya.
Hal ini menjadi tantangan Pemrov Kaltim terkait perkembangan pendidikan di Kaltim, di mana rata-rata lama sekolah masih sekitar 9,9 tahun.
Angka ini menunjukkan bahwa banyak anak-anak Kaltim yang belum menamatkan pendidikan menengah atas.
Sebagai solusi, Pemrov Kaltim meluncurkan program GratisPol Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di Bumi Etam.
Program ini diharapkan dapat membantu lebih banyak anak-anak Kaltim untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Kita tidak bisa terus tertinggal seperti ini. Jika Singapura, yang luasnya hanya 700 km², bisa menguasai ekonomi dunia, maka Kaltim dengan sumber daya melimpah juga harus bisa melahirkan generasi unggul melalui pendidikan,” tegasnya. (*)
Discussion about this post