TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan pelataran atau Teras Kota Bangun Ulu di Kecamatan Kota Bangun pada Senin (7/8). Teras ini menjadi ikon terbaru dan ruang publik yang kini menjadi pusat aktivitas angkringan serta interaksi anak muda di Kota Bangun dan sekitarnya.
Plt Camat Kota Bangun, Abdul Karim, menjelaskan bahwa pembangunan Teras Kota Bangun sangat dinanti oleh masyarakat. Dahulu, kawasan ini hanyalah area terbengkalai yang dipenuhi rumput liar di depan dermaga atau pelabuhan Kota Bangun. Kini, berkat kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kukar dan Pemerintah Kecamatan Kota Bangun, kawasan ini telah disulap menjadi ruang publik yang representatif.
“Intinya kita harus saling memahami dan berkolaborasi untuk membangun Kecamatan Kota Bangun. Kunci keberhasilan pembangunan adalah membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak,” kata Abdul Karim.
Bupati Edi Damansyah dalam sambutannya mengapresiasi terwujudnya pembangunan Teras Kota Bangun yang telah lama direncanakan dan dibahas di tingkat kabupaten. Melalui dukungan pembiayaan dari Dinas Perhubungan, pembangunan tersebut akhirnya rampung dan siap dimanfaatkan masyarakat.
Pemkab Kukar telah menyerahkan pengelolaan pelataran ini kepada Pemerintah Desa Kota Bangun Ulu, yang akan mengelolanya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sejumlah pelaku usaha kini sudah mulai beraktivitas di kawasan tersebut, dan pungutan retribusi dari kegiatan ekonomi di area pelataran akan disetorkan ke kas desa.
“Teras ini menjadi ikon baru di Kota Bangun, salah satu pintu gerbang zona ulu. Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi, kawasan ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, terutama dari sektor perkebunan kelapa sawit, kehutanan, jasa, dan sektor penunjang lainnya,” jelas Edi.
Ia menambahkan bahwa estetika pelataran ini harus dijaga, tidak dibiarkan kembali ditumbuhi rumput liar. Ruang ini harus dipercantik dengan tanaman agar tampak asri dan menarik. Komunitas lokal dari desa-desa di Kecamatan Kota Bangun harus diberi prioritas dalam memanfaatkan pelataran ini sebagai ruang berekspresi.
“Para pelaku seni harus difasilitasi, baik peralatan, perizinan, pembinaan, hingga pelatihan. Semuanya sudah tertuang dalam program Kukar Idaman,” ujar Edi.
Ia juga menyoroti pesatnya pertumbuhan UMKM di Kukar, baik yang baru muncul maupun yang berhasil naik kelas. Menurutnya, konsistensi pembinaan dan pengembangan menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan tersebut.
“Teras ini jangan hanya menjadi tempat nongkrong malam hari, tapi harus menjadi kawasan yang produktif. Komunitas harus lebih kreatif dan inovatif agar pelataran ini benar-benar memberi manfaat maksimal,” tegasnya.
Edi juga mengingatkan agar fasilitas umum dijaga kebersihannya, dan pelataran dimanfaatkan sesuai peruntukannya, termasuk sebagai ruang penampilan seni dan pelestarian budaya lokal.
“Kelola dan manfaatkan pelataran ini dengan baik, jadikan sebagai kebanggaan Kota Bangun dan wujud nyata pembangunan berbasis kolaborasi,” tutup Bupati.
Discussion about this post