Inspirasa.co — Pemkot Bontang terus berkomitmen menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja. Hal ini ditegaskan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, saat membuka sekaligus menutup Program Pelatihan Berbasis Kompetensi APBD Tahun Anggaran 2025, Rabu (30/7/2025), di Aula UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang.
Wali Kota Neni mengatakan pentingnya pelatihan vokasi untuk menekan angka pengangguran dan mendorong kemandirian masyarakat. “Anak-anak Bontang harus punya kompetensi dan attitude yang baik agar tidak kalah bersaing, terutama di era teknologi dan AI,” kata Wali Kota Neni dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan keprihatinan atas tingginya minat pelatihan yang belum bisa diakomodasi sepenuhnya karena keterbatasan kuota. Untuk itu, ia mendorong Dinas Ketenagakerjaan meningkatkan alokasi anggaran, sekaligus menjajaki dukungan dari Pemprov Kaltim untuk memperluas program.
Dalam kegiatan yang diikuti 192 peserta dari Bontang, Samarinda, dan Kutai Timur tersebut, sejumlah program pelatihan resmi ditutup, seperti teknik alat berat, las, AC residential, barista, tata rias, hingga pengolahan ikan. Di saat yang sama, pelatihan lanjutan dibuka, termasuk di bidang otomotif, listrik, dan desain grafis.
Wali Kota Neni juga menekankan perlunya sertifikasi BNSP bagi lulusan pelatihan agar memiliki pengakuan kompetensi secara nasional bahkan internasional. Ia bahkan menyatakan akan menemui Gubernur Kaltim guna mempercepat pengembangan pelatihan pengelasan bawah laut (welder air), yang punya prospek kerja luar negeri.
Selain untuk masyarakat umum, Neni juga mendorong BLKI agar membuka peluang pelatihan bagi warga binaan lapas agar mereka lebih siap kembali ke masyarakat.
Acara ini turut dihadiri Ketua Komite I DPD RI Andi Sofyan Hasdam, perwakilan Pemprov Kaltim, BPVP Samarinda, Lapas Bontang, BNN, serta kalangan SMK dan industri.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama UPTD BLKI Bontang dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim, yang fokus pada peningkatan kompetensi kerja berbasis kebutuhan industri.
”BLKI ini bukan sekadar tempat pelatihan, tapi juga wadah menciptakan masa depan. Kita ingin lulusan di sini punya jalan yang jelas—baik di dalam maupun luar negeri,” tutupnya.
Penulis: Fitri Wahyuningsih
Discussion about this post