Inspirasa.co – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menginstruksikan agar pejabat publik tidak memamerkan gaya hidup mewah atau flexing di tengah tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat. Ia menegaskan, pejabat harus hadir dengan empati, bukan dengan sikap yang justru melukai perasaan warga.
“Pejabat publik jangan sampai flexing atau suka pamer gaya hidup mewah. Saya juga minta berbicara dengan baik, bijaksana, dan menenangkan warga,” kata Wali Kota Neni ketika ditemui di Pendopo Rujab Wali Kota, Senin (1/9/2025) siang.
Dia menambahkan “Lihat ini Bu Sekda Bontang (Aji Erlynawati), orangnya sederhana, tidak suka flexing (pamer). Sama dengan wali kotanya,” kata Wali Kota Neni sembari berkelakar.
Ia menambahkan, kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Agus Haris selalu berupaya menghadirkan program-program pro-rakyat. Beberapa di antaranya adalah pasar murah yang dinilai cukup meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok.
Selain itu, Pemkot juga telah menggulirkan insentif bagi guru, pegiat agama, ketua RT, hingga kader posyandu. Program ini diharapkan dapat menjaga semangat pelayanan di tingkat masyarakat. Kemudian pemasangan jaringan gas (jargas) yang rencana dimulai akhir September ini.
Wali Kota Neni juga menyampaikan rencana kebijakan strategis di bidang pendidikan. Mulai tahun depan, Pemkot Bontang menyiapkan subsidi biaya pendidikan dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.
“APBD ini datang dari rakyat, jadi semua akan dikembalikan kepada rakyat,” tegasnya.
Dengan berbagai langkah itu, Pemkot Bontang berharap masyarakat merasakan langsung kehadiran pemerintah di tengah kesulitan ekonomi, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja aparatur daerah.
Penulis: Fitri Wahyuningsih

















Discussion about this post