Inspirasa.co – Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional Redy Hendra Gunawan mengatakan, BGN telah mengoperasikan sebanyak 198 SPPG di berbagai wilayah.
Disebutkan Redy Hendra Gunawan, adapun total penerima manfaat yang sudah disalurkan mencapai 6,1 juta orang dengan melibatkan 80 ribu pekerja. Di Bulan Juli ini, BGN juga menargetkan 7 juta penerima manfaat dari program MBG.
“Ini melibatkan 80 ribu pekerja langsung juga sekitar 1.520 UMKM Koperasi dan BUMDES,” kata Redy, di SDS Barunawati II, Slipi, Jakarta Barat, Senin (14/7/2025), dikutip dari CNBCIndonesia.
Badan Gizi Nasional (BGN) membeberkan hasil dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah dijalankan sejak, 6 Januari 2025 lalu.
Salah satunya adalah peningkatan Indeks Masa Tubuh (IMT) pada anak-anak dan remaja di seluruh daerah penerima manfaat.
IMT adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan.
IMT dapat digunakan untuk memperkirakan apakah seseorang memiliki berat badan kurang, normal, berlebih, atau obesitas.
Sementara Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno mengungkapkan, program MBG sudah berusia setengah tahun, sejak diluncurkan secara resmi pada tanggal 6 Januari 2025.
Dampak program ini pun secara nyata sudah dirasakan langsung oleh masyarakat. Dan program MBG berpotensi membuka hampir 100 ribu lapangan kerja langsung.
“Hampir satu setengah kali total penduduk dari Singapura, negara tetangga kita, dan membuka hampir 100 ribu lapangan kerja langsung,” ujar Valdryno dalam siaran YouTube BGN, dikutip Selasa (15/7/2025).
“Kita percaya program ini bukan tentang sekedar makanan, ini adalah jembatan menuju akses pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan pembangunan ekonomi jangka panjang,” tambahnya.
Valdryno bilang, For every child, every right. Termasuk hak atas gizi yang cukup, pendidikan yang layak, dan masa depan yang lebih baik. Itulah visi besar pemerintah menciptakan generasi emas 2045. (*)
Discussion about this post