Inspirasa.co – Gelombang pergerakan menuntut keadilan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi terus bergulir di Kota Samarinda, Kaltim.
Penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi itu, disuarakan melalui unjuk rasa dari ratusan massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kaltim, di depan Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Rabu (7/9/2022).
Ketua PMII Kaltim Sainudin mendesak DPRD untuk menolak kedatangan Presiden Joko Widodo ke Balikpapan.
Dimana kedatangan orang nomor 1 di Indonesia itu diketahui dalam rangka kegiatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) pada 9 September 2022 mendatang.
Selain itu, mendesak pemerintah untuk mengevaluasi BPH Migas. Lantaran dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya dalam mengatur distribusi BBM subsidi.
“Kami meminta DPRD menyatakan sikap menolak kebijakan naiknya harga BBM dan menolak kedatangan Jokowi ke Kaltim saat Haornas, ini wujud kekecewaan kami terhadap presiden,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Samsun yang hadir menemui massa, menyatakan sepakat dengan tuntutan yang disampaikan pada pendemonstran.
Menurutnya, kenaikan BBM bersubsidi tersebut memang perlu dievaluasi.
Ia mengaku, jika pada persoalan kenaikan BBM bersubsidi juga telah disampaikan di dalam rapat paripurna yang digelar pihaknya beberapa waktu lalu.
“Menolak kedatangan Presiden Joko Widodo ke Balikpapan. Mendesak pemerintah untuk mengevaluasi BPH Migas, sepakat,” ujarnya saat membacakan pernyataan sikap dihadapan pendemonstrasi.
Discussion about this post