Inspirasa.co – Rapat pembahasan business plan Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perusda AUJ) Bontang tahun 2022-2023 mulai dibahas dewan.
Dalam rapat yang digelar bersama pimpinan perusahaan AUJ itu membahas terkait rencana bisnis jangka panjang yang harus dipersiapkan selama 5 tahun ke depan.
Setidaknya ada 7 anak perusahaan Perusda AUJ yang berperan penting dalam memberi kontribusi bagi peningkatan profit daerah, di antaranya Bontang Transportasi, Bontang Berkah Jasa, Jasa Amanah Bontang, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bontang Sejahtera, Bontang Karya Utamindo (BKU), Laut Bontang Bersinar (LBB), Bontang Investindo Karya Mandiri (BIKM).
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam menyarankan agar Perusda lebih selektif dalam mengelola anak perusahaan tersebut. Ia pun meminta agar pemerintah melalui instansi terkait melakukan evaluasi terutama kepada Perusda yang dianggap tak menghasilkan profit atau kemajuan terhadap pembangunan daerah secara signifikan. Pun jika perlu kata Rustam sebaiknya Perusahaan tersebut ditutup agar tidak menjadi beban dan mengantisipasi masalah ke depan.
“Kalau tetap bertahan mereka tetap wajib melaporkan pajak tahunannya (SPT), itu membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan harus ada biaya operasional yang dikeluarkan, gaji. Nah kalau Tidak ada pemasukan malah jadi beban. lebih baik buat surat ke Kemenkumham suruh tutup, untuk apa dipertahankan. Daripada jadi masalah kedepannya,” ujarnya saat rapat persama Perusda AUJ, Senin (18/7/2022).
Sementara, terkait rencana business plan jangka panjang tersebut politisi partai Golkar ini juga meminta agar perusahaan pelat merah tersebut segera menyusun SOP dan regulasi jangka panjang.
“Pihak AUJ belum bisa memaparkan, karena mereka masih menyusun regulasi dan SOP nya dulu. Jadi kami minta segera diselesaikan,” timpalnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Perumda AUJ, Abdu Rahman menuturkan tidak bisa serta menutup perusahaan yang kurang memberikan sumbangsih kepada kas daerah, lantaran harus melalui tahap kajian terlebih dahulu.
“Saat ini kami masih melakukan identifikasi dan kajian terlebih dahulu. Jadi tidak bisa langsung ditutup. Apalagi mempailitkan perusahaan juga tetap butuh biaya,” bebernya.
Penulis : Yayuk
Editor : Ars
Discussion about this post