Inspirasa.co – Pemanfaatan Gedung Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, masih menjadi isu yang menarik perhatian banyak pihak.
Pemerintah saat ini sedang mengkaji opsi pengalihfungsian gedung tersebut, mengingat konsep awal gedung sebagai pasar rakyat semi modern empat lantai, namun dinilai kurang cocok dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat Bontang.
Dalam hal ini, berbagai alternatif pemanfaatan gedung tersebut mulai bermunculan yang kesemuanya bertujuan untuk mendukung perkembangan ekonomi dan sosial Kota Bontang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Bakhtiar Wakkang memberi beberapa opsi terkait rencana pengalihfungsian Gedung Pasar Tamrin tersebut diantaranya, yaitu sebagai pusat pengembangan UMKM.
Menurut BW sapaan akrabnya, salah satu alternatif yang menarik adalah mengubah gedung ini menjadi pusat pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam peran barunya, gedung ini bisa menyediakan ruang pameran untuk produk-produk lokal, ruang pelatihan bagi pelaku UMKM, serta fasilitas pendukung lainnya.
“Tujuan utama dari pemanfaatan ini adalah untuk membantu UMKM di Bontang agar bisa lebih berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan adanya fasilitas yang lengkap, para pelaku UMKM dapat memperoleh banyak manfaat seperti peningkatan kapasitas produksi, akses ke teknologi baru, serta kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan workshop,” ujarnya, Senin (1/7/2024).
Opsi yang kedua yang ditawarkan BW yaitu, pengalihfungsian Gedung Pasar Tamrin menjadi pusat perbelanjaan modern.
Menurutnya, Alternatif lain yang tak kalah menarik adalah menjadikan gedung tersebut sebagai pusat perbelanjaan modern. Dalam hal ini, pemerintah bisa menggandeng merek-merek besar seperti Ramayana atau Matahari untuk membuka cabang mereka di gedung ini.
Dengan demikian, gedung yang sudah dilengkapi dengan fasilitas modern seperti eskalator dan lift akan dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Kehadiran pusat perbelanjaan modern di Bontang akan menarik lebih banyak pengunjung dan bisa menjadi pusat aktivitas ekonomi baru yang dinamis. Yang jelas gedung itu difungsikan sesuai konsep awal pembangunannya,” timpalnya.
Alternatif ketiga yakni, menjadikan gedung sebagai ruang kreatif. Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kolaborasi, gedung ini dapat menjadi tempat berkumpulnya ide-ide kreatif dan solusi bisnis baru.
“Dengan mempertimbangkan berbagai alternatif itu, pengalihfungsian gedung Pasar Tamrin di Bontang bisa memberikan manfaat yang lebih besar dan lebih luas bagi masyarakat. Baik sebagai pusat pengembangan UMKM, pusat perbelanjaan modern, bahkan ruang kreatif,” Jelasnya.
“Semoga, keputusan yang diambil nanti benar-benar bisa mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Juga membawa dampak positif jangka panjang bagi Kota Bontang,” tandasnya.
Sementara itu Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlinawati menyambut baik usulan yang di sampaikan oleh dewan.
Meski begitu Aji Erlinawati bilang, pengalihfungsian gedung meski harus dikaji dengan matang.
“Ya kita akan komunikasikan lebih lanjut. Harus dikaji efektifitas dan efisiensinya kedepan seperti apa,” Jelasnya.
Ditambahkan Aji Erlinawati saat ini masih ada Mall Pelayanan Publik (MPP) di gedung tersebut. Masih banyak pelayanan yang harus di optimalkan. (Adv)
Discussion about this post