Inspirasa.co – Harga kedelai impor, kembali naik. Mudawam, salah satu produsen tahu dan tempe di Bontang mengakui, harga kedelai impor terus melonjak perlahan-lahan di awal Februari 2022, hingga saat ini.
Kenaikan harga kedelai impor ini, membuat Mudawam harus berpikir keras. Sebab, sudah barang tentu, berdampak pada biaya produksi; pengiriman bahan baku kedelai impor yang dibelinya pada salah satu produsen di Kota Samarinda juga terus naik. Belum lagi Mudawam harus membeli ongkos bahan bakar, dan membayar gaji karyawannya yang berjumlah 13 orang.
Imbas dari besarnya biaya produksi itu, jelas berdampak pada keuntungan yang diperoleh, semakin sedikit.
Mudawam menjelaskan, harga bahan baku kedelai yang dipesannya dari Samarinda pelan-pelan tapi pasti, terus naik.
“Kemarin kita pesan naik 20 ribu rupiah perkarungnya. Siang ini kita pesan naik lagi 5 ribu rupiah,” jelasnya ditemui dilokasi produksi, Kamis (17/2/2022).
Adapun, harga kedelai import perkarung dari Samarinda dibeli Mudawam Rp 605 ribu. Sebelumnya berkisar Rp 300 ribu perkarung. Menurutnya, kenaikan harga kedelai import nyaris menyentuh 100 persen.
Meski mengaku menjerit, Mudawam berpikir untuk menaikkan harga tahu dan tempe yang dijualnya. Ia juga tak ingin memperkecil ukuran produksi tahu dan tempe.
“Mau bagaiamana lagi kita masih bertahan untuk tak mengurangi atau memperkecil ukuran yang dijual. Sementara kita bertahan dulu. Tapi jika kedepan harga kedelai masi tinggi, mungkin kita akan menyetop produksi sementara waktu hingga harga kedelai kembali stabil,” ujarnya.
Adapun harga eceran tahu dan tempe yang dijual Mudawam, saat ini seharga Rp 3 ribu sampai Rp 9 ribu satu papan, tergantung ukuran. Begitu juga dengan tahu yang dijual mulai dari Rp 4 ribu sampai Rp 6 ribu perbungkus. Menurut Mudawam harga eceran yang dijualnya ini, masih dengan harga lama.
Discussion about this post