SAMARINDA – Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei bukan hanya menjadi ajang mengenang jasa guru, tetapi juga momentum refleksi arah masa depan pendidikan di Indonesia. Di Kalimantan Timur, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattolongi, pada Kamis (2/5), menegaskan pentingnya pemanfaatan program beasiswa “Gratis Pol” dari Pemprov Kaltim sebagai instrumen strategis mengangkat kualitas generasi muda.
Pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional di Samarinda, Darlis Pattolongi menyerukan agar masyarakat, khususnya para lulusan SMA di Kalimantan Timur, tak lagi menjadikan faktor biaya sebagai penghalang untuk melanjutkan pendidikan. Melalui program “Gratis Pol” yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, ia melihat ada peluang besar untuk menciptakan loncatan sosial bagi keluarga kurang mampu.
“Kita berharap terutama di Kalimantan Timur, agar program Gratis Pol ini betul-betul dimanfaatkan. Ini instrumen utama untuk meningkatkan angka lulusan sarjana di daerah kita,” ujarnya dalam wawancara.
Menurut Darlis, beasiswa ini bukan sekadar bentuk bantuan biaya pendidikan, tetapi juga wujud komitmen negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia menegaskan bahwa SMA dan SMK memiliki orientasi berbeda. Jika lulusan SMK diarahkan ke dunia kerja, maka lulusan SMA idealnya meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi.
“SMA tidak dirancang untuk langsung masuk dunia kerja seperti SMK,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa pendidikan tinggi berperan krusial dalam memutus mata rantai kemiskinan dan membuka peluang kesejahteraan jangka panjang. Karena itu, siswa didorong untuk memilih jurusan dan universitas yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Kalimantan Timur.
“Gunakan fasilitas ini untuk membekali diri, bukan hanya demi gelar, tapi agar bisa berkontribusi bagi daerah,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Darlis menyampaikan tantangan kepada generasi muda agar lebih berani dan visioner dalam menentukan masa depan mereka.
“Kalau hari ini ada lulusan SMA yang tidak kuliah, padahal ada program beasiswa, maka itu bukan lagi soal biaya, itu soal pilihan pribadi,” tutupnya penuh makna. (Adv/DPRD Kaltim.)
Discussion about this post