Inspirasa.co – Polres Kutai Timur mengungkap tindak pidana asusila pencabulan terhadap anak di bawah umur, di Kabupaten Kutim, Sangatta. Rabu (15/11/2023) Siang.
Tindak pidana asusila tersebut, diungkap dalam konprensi pers yang dipimpin Wakapolres Kutim Herman Setiawan mewakili Kapolres Kutim AKBP Roni Bonic, didampingi Kasatreskrim AKP Dimitri Mahendra Kartika dan bagian Humas Wahyu.
Wakapolres Kutim Herman Setiawan mengatakan, ada empat orang tersangka dalam kasus pencabulan tersebut, yaitu RR 18, NS 19, MR 19 dan AM 17.
Herman menjelaskan kronologi kejadian; tindakan asusila ini terjadi pada Minggu 14 Oktober 2023. Mlanya pelaku melakukan tindakan ini pada korban, dengan mengajak berkumpul disalah satu kos-kosan, dimana sudah ada delapan anak remaja pria berkumpul.
Salah satu pelaku AM yang merupakan penyewa kosan sudah telebih dahulu menyediakan minuman keras, bertujuan untuk minum bersama dan menjebak korban.
“Saat bersama-sama, AM memberikan korban minuman beralkohol sampai dengan korban mulai mabuk, dan diantara delapan anak remaja tersebut hanya ada empat orang yang melakukan tindakan persetubuhan dan pencabulan kepada korban,” jelasnya.
Kasatreskrim AKP Dimitri Mahendra Kartika, juga mengatakan, bahwa dari delapan pria hanya dua orang yang korban kenal, kemudian diantara korban dan pelaku tidak ada yang berpacaran, hanya sekedar teman dekat.
“Karena tak terima keluarga korban langsung melaporkan kejadian ini. Atas laporan tersebut pihaknya langsung melakukan penangkapan,” tuturnya.
Kasatreskrim AKP Dimitri Mahendra Kartika mengimbau dan berpesan kepada orang tua dan masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya, agar bisa meminimalisir kejadian serupa, dan juga tidak segan untuk melaporkan jika hal tersebut merupakan tindak kejahatan.
“Tentu hal ini untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan karena pelaku maupun korban masih di bawah umur dan masih pelajar dan ada juga yang baru saja lulus sekolah,” ujarnya.
Dari hasil visum ada beberapa barang bukti yang sudah di amankan, yaitu celana dan pakaian korban termasuk para tersangka.
Pada tindak pidana ini tersangka, di kenakan Pasal 81 Ayat (1) dan (2) Jo Pasal 76D UURI Nomor 17 Tahun 2016 dan Pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E UURI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak, dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Lima Miliar Rupiah.
Discussion about this post