Inspirasa.co – Ferdy Sambo yang divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim pengadilan Negeri Jakarta, pada Senin, (13/2/ 2023) ditanggapi Pengacara kondang Hotman Paris.
Dalam video di Instagramnya, Hotman Paris menjelaskan terkait Pasal 100 KUHP. Bahwa seorang terdakwa yang dijatuhi hukuman mati, tidak akan bisa dihukum mati dan terdakwa akan diberikan kesempatan 10 tahun.
Menurut Hotman Paris, putusan yang diberikan kepada Ferdy Sambo di luar nalar hukum. Dalam Pasal 100 KUHP, sorang terdakwa yang dihukum mati akan diberi kesempatan 10 tahun
“Kesempatan 10 tahun apakah dia berubah, berkelakuan baik, bakal mahal deh surat keterangan berkelakuan baik oleh kepala lapas penjara. Daripada dihukum mati, orang berapapun akan mau. Mau mempertaruhkan apapun untuk mendapat surat keterangan berkelakuan baik,” ujar Hotman.
Hotman Paris juga menjelaskan, bahwa Undang-undang ini bukanlah buatan praktisi hukum. Ia bilang, yang bikin Undang-undang ini kebanyakan profesor atau dosen, bukan praktisi hukum yang ahli dalam praktek.
“Gue pusing nalar hukumnya dimana orang yang membuat undang-undang. Di pasal 100 disebutkan seorang terdakwa yang dijatuhkan hukuman mati, nggak bisa langsung dihukum, harus dikasih kesempatan 10 tahun,” tambahnya.
Hotman Paris pun meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan Undang-Undang tersebut.
Sebelumnya dalam sidang tuntutan, Ferdy Sambo dijatuhi hukuman mati, karena unsur perencanaan pembunuhan Brigadir J telah terbukti.
Discussion about this post