Inspirasa.co – Cerita pemeran hantu dari Film KKN di Desa Penari rupanya pernah mengalami kesurupan, namun belakangan diketahui pemeran tersebut hanya dibayar Rp 75 Ribu meskipun make up yang menutup wajahnya itu tidak boleh dihapus selama 24 jam.
Hal itu diungkapkan oleh Subardo (51) salah satu warga yang menjadi figuran syuting menjadi hantu. Ia mengungkapkan, berbagai pengalaman mistis telah dirasakan dan pengalaman itu menurutnya hal yang tidak akan bisa ia lupakan selama hidupnya.
“Saya diminta jadi pemeran hantu, ternyata capek ikut syuting itu,” kenangnya, Selasa (17/5/2022).
Ia mengisahkan, meskipun perannya hanya sebentar muncul di layar, namun ia harus berjuang sehari semalam lantaran make up yang menutup wajahnya tidak boleh dihapus dalam 24 jam.
Ketika menunggu giliran syuting, ia dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup. Tujuannya agar make up tersebut tidak hilang.
“Bayangkan mata tak boleh berkedip dalm waktu yang lama. Kami dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar,” terangnya.
Dua orang sempat mengalami kesurupan ketika proses syuting film KKN di Desa Penari itu. Ada beberapa lokasi syuting yakni di Joglo Tengah Hutan Wanagama yang berdekatan di Sendang tampat Bima bercinta dengan Ayu, lokasinya berada di pinggir sungai Oya.
Kejadian kesurupan menimpa salah seorang kru saat syuting di rumah Ngadiyo, rumah utama film tersebut. Bahkan akibat kesurupan itu, kru harus dilarikan ke rumah sakit.
Kesurupan juga terjadi di Joglo Wanagama di mana lokasi pesta tarian para hantu dilakukan. Saat itu para krun dan juga figuran dalam film tersebut tengah menunggu giliran syuting mereka duduk di dekat Sendang di mana banyak sesajen diletakkan di tempat tersebut.
Adapun warga yang dilibatkan menjadi figuran dalam film tersebut, ada sebanyak 50 warga dari Dusun Ngluweng dan sekitarnya. Dimana mereka semua terlibat berperan menjadi hantu.
Discussion about this post