Inspirasa.co – Penyalahgunaan narkoba menjadi ancaman serius yang merusak generasi muda dan moral bangsa. Di Kutai Timur (Kutim), persoalan ini terus meningkat, terutama di kalangan remaja, sehingga memerlukan langkah bersama untuk penanganannya.
Anggota DPRD Kutim, Shabarudin, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam melawan penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, ancaman ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
“Pencegahan narkoba itu bukan hal yang mudah. Semua pihak harus terlibat, terutama keluarga, guru, dan tokoh masyarakat,” ujar Shabarudin, Selasa (7/11/2024).
Ia mengungkapkan, perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin mengarah pada tindakan berbahaya, termasuk narkoba. Hal ini mengkhawatirkan, terutama karena korban kerap berasal dari anak-anak yang masih rentan.
“Narkoba sudah menyasar generasi muda kita. Sebagai orang tua, kita harus selalu waspada,” imbaunya.
Shabarudin menyebut sejumlah faktor yang memengaruhi penyalahgunaan narkoba, seperti lokasi geografis Indonesia, kondisi ekonomi, kemudahan akses terhadap obat-obatan terlarang, hingga kurangnya pengawasan keluarga dan lingkungan.
“Masalah ini juga dipengaruhi oleh kepribadian serta kondisi fisik individu,” tambahnya.
Ia menyarankan berbagai pendekatan, mulai dari pencegahan, tindakan tegas terhadap pelaku, hingga terapi dan rehabilitasi bagi korban. Politikus Partai Gelora itu juga menyoroti pentingnya partisipasi tokoh agama, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan komunitas remaja dalam upaya pencegahan.
“Kami di legislatif akan terus mendorong pemerintah untuk memberantas narkoba. Namun, masalah ini tidak akan selesai tanpa dukungan masyarakat secara menyeluruh,” tegasnya.
Shabarudin mengajak seluruh elemen masyarakat, baik individu maupun kelompok, untuk aktif melindungi generasi muda dari jeratan narkoba. “Kita harus bersama-sama menjadi benteng yang melindungi anak-anak kita dari ancaman narkoba,” tutupnya. (Adv/Rf)
Discussion about this post