Inspirasa.co – dr. Hj. Neni Moerniaeni Sp.OG, memberikan pembekalan materi pendidikan pernikahan usia dini kepada para remaja dan pencegahan stunting. Jumat (3/3/2023) malam.
Kegiatan ini dihadiri mahasiswa dari PIK Remaja STITEK Bontang dan Generasi Berencana (Genre) Kota Bontang. Turut pula dihadiri Ketua PIK Remaja STITEK Dahlia dan 2 Duta Generasi Berencana (Genre) Bontang tahun 2022, Esthevino Marthfian dan Amatullah Mutmainna Musyafa.
Neni Moerniaeni mengatakan, edukasi ini penting diberikan untuk memantapkan mental remaja, mencegah pernikahan usia dini, perceraian, hingga stunting.
Pernikahan usia dini menjadi salah satu penyumbang tingginya kasus perceraian di Indonesia, tak terkecuali di Kaltim salah satunya di Bontang.
Menikah memiliki peran penting menciptakan keluarga sehat dan jauh dari risiko stunting. Pernikahan yang sehat juga berperan besar dalam menentukan masa depan anak.
Semisal praktik pengasuhan yang tidak baik, pembelajaran dini yang berkualitas, makanan bergizi seimbang, kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
Karenanya, ia mendorong melalui peran remaja, untuk memberikan sosialisasi bagi rekan sebayanya, terkait bagaimana memahami bahaya pernikahan usia dini dan bahaya stunting.
Berbicara pencegahan pernikahan usia dini hingga stunting, perlu dilakukan berkesinambungan.
“Jika banyak anak yang mengalami stunting, akibatnya kita akan kehilangan generasi (lost generation) di masa depan. Jadi kalau kita berbicara pencegahan stunting itu harus dilakukan secara holistik, komprehensif dan berkesinambungan,” ujarnya.
Olehnya, persoalan pernikahan usia dini dan stunting ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi semua yang harus diselesaikan. Utamanya bagi pemerintah, karena stunting adalah sebuah siklus.
“Ini menjadi PR dan harus kita tanggulangi bersama. Kalau perlu lakukan riset terkait pernikahan usia dini dan stunting,” tambahnya.
Selain itu, peran remaja mencegah pernikahan usia dini dan stunting sangat besar. Remaja diminta melakukan perilaku hidup sehat, seperti menjaga kesehatan dengan olahraga, makanan sehat dengan gizi seimbang, menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi, menghindari merokok hingga menghindari Napza.
“Hindari perilaku hidup tak sehat, seperti makan- makanan cepat saji, dan rokok,” pungkasnya.
Sementara itu Duta Genre Bontang tahun 2022 Esthevino Marthfian dan Amatullah Mutmainna Musyafa mengatakan, edukasi pemahaman bagaimana mencegah pernikahan usia dini dan pencegahan stunting ini sangat penting.

Hal ini juga menjadi fokus pada program genre yang mengedepankan pembentukan karakter para remaja.
Dimana tugasnya, untuk mensosialisasikan berbagai program yang digagas oleh pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Kegiatan ini sangat penting. Edukasi yang disampaikan, menjadi tugas, bagaimana mensosialisasikan pada rekan sebaya, agar terhindar dari perilaku negatif yang berdampak buruk pada kehidupan remaja,” jelas Esthevino Marthfian dan Amatullah Mutmainna Musyafa. *(Aris).
Discussion about this post