SAMARINDA – Tingkat kepatuhan masyarakat Kalimantan Timur dalam membayar pajak kendaraan bermotor kembali menjadi sorotan tajam. Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PKS, Subandi, menilai rendahnya kesadaran fiskal sebagai salah satu penghambat utama pembangunan daerah.
Menurut Subandi, pajak bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi fondasi vital yang menopang berbagai layanan publik—mulai dari perbaikan infrastruktur hingga peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan.
“Jangan kaget kalau jalan rusak tak kunjung diperbaiki atau fasilitas umum tidak memadai, kalau kewajiban dasar seperti membayar pajak saja sering diabaikan,” tegasnya.
Ia menilai bahwa rendahnya kepatuhan warga Kaltim disebabkan oleh minimnya informasi serta masih kuatnya sikap apatis. Padahal, pajak merupakan bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam membangun wilayah mereka sendiri.
“Manfaat dari pajak itu kembali lagi ke masyarakat. Jadi harusnya ini dilihat sebagai bentuk partisipasi, bukan sekadar kewajiban,” ujarnya menambahkan.
Namun demikian, Subandi menegaskan bahwa pendekatan hukum tidak cukup untuk meningkatkan kepatuhan. Ia mendesak pemerintah daerah agar lebih aktif melakukan edukasi publik dengan pendekatan yang kreatif dan membumi.
“Kampanye soal pajak perlu dikemas lebih menarik dan mudah dipahami. Jangan hanya sosialisasi formal, tapi sentuh langsung kebutuhan dan pemahaman warga,” katanya..
Selain edukasi, transparansi juga menjadi faktor krusial. Ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana pajak. Menurut Subandi, jika warga Kaltim yakin bahwa pajak mereka digunakan dengan benar, kesadaran membayar akan tumbuh secara sukarela.
“Kepatuhan tak bisa dipaksakan terus-menerus. Kalau masyarakat tahu pajaknya dikelola baik, mereka akan membayar dengan sukarela,” imbuhnya.
Isu ini mencerminkan tantangan klasik dalam hubungan antara negara dan warga. Di tengah kebutuhan pembangunan yang terus meningkat, membangun kepercayaan serta kesadaran fiskal di kalangan warga Kaltim menjadi kunci agar pembangunan tidak terhambat oleh apatisme yang berkepanjangan. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post