Inspirasa.co – Upaya memperkuat peran UMKM dalam transisi energi berkeadilan terus didorong di Kalimantan Timur.
Sebanyak 42 pelaku UMKM dari Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara mengikuti pelatihan digital marketing yang digelar Yayasan Mitra Hijau (YMH) di Hotel Ibis Samarinda, Senin (15/12/2025).
Pelatihan ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM beradaptasi dengan perubahan pasar, sekaligus meningkatkan daya saing usaha berbasis prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peserta mendapatkan pembekalan mulai dari penguatan ekonomi sirkular, keamanan pangan, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan untuk pengembangan usaha Perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kalimantan Timur, Zulkifli, menekankan pentingnya aspek keamanan pangan bagi UMKM, khususnya yang bergerak di sektor kuliner.
Menurutnya, sertifikasi keamanan pangan bukan sekadar persyaratan administratif, tetapi menjadi pintu masuk untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
“UMKM yang produknya aman dan terstandar akan lebih mudah menembus pasar yang lebih luas, sekaligus berkontribusi mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi usaha,” ujarnya dalam sesi pemaparan.
Selain materi teknis, pelatihan ini juga menampilkan kisah praktik baik dari tingkat komunitas. Salah satunya disampaikan oleh Diah, perwakilan PKK Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, yang berhasil mengolah sampah plastik menjadi paving block bernilai ekonomi. Ia mengungkapkan, inovasi tersebut berawal dari pendampingan dan studi banding yang difasilitasi Yayasan Mitra Hijau.
“Awalnya kami hanya membakar sampah. Setelah belajar, kami coba mengolahnya menjadi paving block, dan ternyata ada pasarnya,” tutur Diah.
Produk tersebut bahkan telah dipesan untuk kebutuhan pembangunan di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda
Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan materi pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk UMKM yang disampaikan Ketua Forum CSR Kaltim, Yusan Triananda.
Dalam sesi ini, peserta diajak mempraktikkan langsung penggunaan AI untuk mencari ide kreatif, membuat konsep promosi, hingga menghasilkan visual produk secara digital.
Menutup rangkaian kegiatan, Ketua Pembina Yayasan Mitra Hijau, Dicky Edwin Hindarto, mengingatkan bahwa digitalisasi harus berjalan seiring dengan peningkatan kualitas dan keberlanjutan produk.
“Sebelum masuk ke pasar yang lebih luas, pastikan produk aman, berkualitas, dan diproduksi dengan prinsip berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, YMH berharap UMKM tidak hanya mampu memanfaatkan teknologi digital, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi ekonomi hijau yang inklusif dan berkeadilan di Kalimantan Timur.
















Discussion about this post