Inspirasa.co – Penjualan BBM jenis pertalite di tingkat pengecer di Kota Bontang, Kalimantan Timur, berkurang drastis.
Beberapa pengecer yang biasanya menjual BBM jenis pertalite, banyak yang beralih menjual BBM jenis pertamax.
Bahkan, botol-botol yang biasanya terisi pertalite, di kios pengecer terlihat kosong, berganti pertamax.
Para pengecer Juni dan Feby yang ditemui media ini menuturkan, kekosongan pertalite yang dijual, disebabkan adanya aturan pembatasan pembelian di SPBU.
Akibatnya, mereka mulai beralih menjual BBM jenis pertamax. Hal ini dikeluhkan oleh konsumen mereka. Alhasil, pendapatan mereka pun juga berkurang.
Juni bilang, sejak ada aturan pembatasan itu, ia kesulitan menyetok pertalite. Jadinya warga yang biasanya mau beli pertalite banyak yang bertanya, kenapa sekarang jualnya pertamax.
“Banyak warga yang bertanya, kenapa sulit menemukan BBM jenis pertalite,” Ujar Juni Selasa (12/12/2023).
Hal senada juga disampaikan Feby, konsumennya yang rata-rata pekerja mengeluhkan karena sulit menemukan pertalite.
“Biasanya pagi-pagi para pekerja itu dan anak sekolah cari pertalite, alasannya juga mereka enggak mau antri di SPBU,” Jelas Feby.
Sementara itu, pengendara bermotor Ahmad dan Dira mengaku adanya pengecer BBM premium sangat membantu warga. Terlebih menurut mereka untuk membeli pertalite di tingkat pengecer lebih efisien dengan waktu.
“Sangat membantu sih pengecer, kalau di SPBU itu kan antrinya yang kadang panjang bikin kita malas,” Ujar Ahmad.
“Harganya di tingkat pengecer dan di SPBU kan beda sedikit sajah. Mending di pengecer, apalagi kalau kita tiba-tiba kehabisan bensin, sangat membantulah,” Tambah Dira.
Harga BBM jenis pertalite dijual ditingkat pengecer Rp 12 ribu, dan pertamax dijual Rp 16 ribu.
Discussion about this post