TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah terus mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melakukan perubahan demi kemajuan. Dengan semboyan “Perubahan Itu Sulit Tapi Bisa,” Bupati Kukar berhasil membuktikan hal tersebut melalui kemajuan yang dicapai oleh Perumda Air Minum Tirta Mahakam.
Melalui Asisten II Ahyani Fadianur Diani, Bupati Edi mengungkapkan bahwa Perumda Air Minum Tirta Mahakam telah berhasil melakukan tujuh perubahan signifikan yang telah dia arahkan kepada jajaran direksi dan keluarga besar Perumda. Perubahan ini menjadi model yang patut dicontoh oleh BUMD lainnya di Kabupaten Kukar.
“Dengan adanya kemauan keras untuk melakukan perubahan, kini Perumda Air Minum Tirta Mahakam telah berhasil melakukan tujuh perubahan besar, di antaranya pemanfaatan teknologi yang mendukung operasional, peningkatan pendapatan perusahaan, transformasi organisasi sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan revaluasi aset hibah pemerintah,” ujar Bupati Edi melalui Ahyani.
Tujuh perubahan tersebut juga mencakup alternatif pendanaan untuk wilayah yang tidak ekonomis, penurunan tingkat kehilangan air, dan peningkatan kapasitas SDM untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Menurut Bupati, keberhasilan ini menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin, meskipun sulit. Ia berharap agar BUMD lain di Kabupaten Kukar mengikuti jejak Perumda Air Minum Tirta Mahakam untuk mencapai hal serupa.
“Evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Pengawas menunjukkan bahwa perubahan ini dilakukan dengan baik oleh jajaran direksi dan manajemen Perumda Air Minum Tirta Mahakam, dan hasilnya sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Terima kasih atas kerja kerasnya,” tambahnya.
Bupati Edi juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan tinggi kepada Perumda Air Minum Tirta Mahakam. Aspirasi yang disampaikan melalui Forum Pelanggan Air Minum dan komunikasi langsung telah ditindaklanjuti dengan baik oleh manajemen.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan harapannya agar pelayanan air bersih dapat terus berjalan lancar hingga masa tugasnya sebagai Bupati berakhir. Ia menekankan pentingnya menjaga kolaborasi antara masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memastikan pelayanan air bersih tetap optimal.
“Sebelum saya mengakhiri tugas sebagai Bupati, saya meminta jajaran direksi untuk menandatangani kontrak kerjasama KPBU antara Perumda Air Minum Tirta Mahakam dan PT Tiara Cipta Nirwana, yang akan mengelola air minum dengan teknologi membran,” serunya.
Bupati juga menyoroti target pencapaian jangkauan layanan air minum pada akhir 2026, yang ditetapkan dalam RPJMD 2021-2026, yaitu 100% layanan di 193 desa, 44 kelurahan, dan 20 kecamatan. Meski sudah mencapai 76,53% pada akhir 2024, ia berharap agar sisa target bisa tuntas tepat waktu dan meminta seluruh jajaran Perumda Air Minum Tirta Mahakam untuk serius dalam mencapainya.
Akhirnya, Bupati mengingatkan agar keberhasilan yang telah dicapai dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang. “Sentuhlah pelanggan dengan hati, jangan pernah kecewakan mereka dengan pelayanan yang buruk,” pesan Bupati.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Mahakam, Suparno, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari perubahan dan inovasi yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di 20 kecamatan, 193 desa, dan 44 kelurahan. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkab Kukar yang telah memperkuat infrastruktur dan kesejahteraan melalui program Kukar Idaman.
Acara tersebut ditutup dengan penyerahan dividen sebesar 500 juta dari Perumda Air Minum Tirta Mahakam kepada Pemkab Kukar sebagai bentuk kontribusi dari perusahaan kepada daerah.
Discussion about this post