Selasa, Desember 2, 2025
inspirasa.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
No Result
View All Result
inspirasa.co
Home Health

Stunting Ancam Kelangsungan Generasi Penerus dan Perlunya Peran Multi Sektor

inspirasa.co by inspirasa.co
19 Februari 2023
in Daerah, Food, Lingkungan, Nasional
0
Stunting Ancam Kelangsungan Generasi Penerus dan Perlunya Peran Multi Sektor

Dr. Dr. H. Andy Sofyan Hasdam, Sp.S bersama dr. Hj. Neni Moerniaeni Sp.OG turut menyoroti masih tingginya angka stunting saat ini.

367
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Inspirasa.co – Masih tingginya angka stunting di Indonesia menjadi perhatian semua pihak. Seperti diketahui dari data Kementerian Kesehatan dan BKKBN, angka kasus stunting di 2022 21,6 persen, turun dibandingkan 2021 pada angka 24,4 persen.

Tak terkecuali di Kota Bontang, dimana angka stunting meningkat dari 19 persen menjadi 22 persen di tahun 2022. 

Baca juga :

APBD Kaltim 2026 Rp15,15 T Turun Drastis dari Proyeksi Awal Rp21,5 T

Update! Korban Meninggal Dunia Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat 604 Jiwa

Pemerintah menargetkan pada 2024, angka stunting di Tanah Air bisa turun menjadi 14 persen. 

Dr. dr. H. Andy Sofyan Hasdam, Sp.S bersama dr. Neni Moerniaeni Sp.OG turut menyoroti masih tingginya angka stunting saat ini.

Dikatakan dr. Hj. Neni Moerniaeni Sp.OG, stunting ini masih menjadi persoalan yang perlu menjadi perhatian semua pihak.

Menurutnya, risiko stunting ini bisa membuat bangsa Indonesia kehilangan generasi masa depan (lost generation).

“Tingginya angka stunting bisa menyebabkan hilangnya generasi masa depan atau (lost generation) ,” ujarnya.

Dr. dr. Andy Sofyan Hasdam, Sp.S mengatakan, stunting ini masalah yang cukup serius. Data terakhir angka stunting ini masih terbilang tinggi.

“Artinya hampir seperempat jumlah balita mengalami stunting,” jelasnya.

Dijelaskan Dr. dr. Andy Sofyan Hasdam, stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Ciri anak yang mengidap kelainan ini, yaitu panjang atau tinggi badannya kurang dari standar, atau kurang dari tinggi anak-anak sebayanya.

Menurut Dr. dr. Andy Sofyan Hasdam, terjadinya stunting pada anak sebetulnya bukan hanya saat dia lahir. Tetapi stunting itu dimulai ketika anak di dalam kandungan. Sampai bayi itu berusia 2 tahun, itulah yang di sebut priode emas.

Olehnya salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, ada 2 pendekatan yang perlu dilakukan.

Pertama, bagaimana orang tua mendapatkan penyuluhan, dikarenakan ada orang tua yang sebetulnya tidak kekurangan finansial, tetapi anaknya mengalami stunting. Namun ada juga yang orang tuanya, memang kekurangan finansial sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.

Kedua, melakukan pendekatan dengan pemberian asupan gizi kesehatan dan memperhatikan faktor lingkungan.

Karena terjadinya stunting, selain karena faktor gizi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Tidak adanya sanitasi yang layak dan lain sebagainya.

“Jadi ini perlu pendekatan multi sektor untuk menangani persoalan stunting ini,” jelasnya.

Sementara itu, dr. Hj. Neni Moerniaeni Sp.OG mengatakan, bukan hanya pendekatan multi sektor, tetapi juga perlunya komitmen dari pemerintah untuk menurunkan angka stunting.

“Karena stunting ini adalah hal yang tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) buat kita semua,” ungkapnya.

Ditambahkan, Dr. dr. Andy Sofyan Hasdam, ancaman dari angka stunting, selain gangguan pada fisik juga akan mempengaruhi perkembangan otak anak. Sehingga, itulah yang disebut dengan generasi yang hilang.

“Bayangkan saja jika ada 1 generasi yang dilahirkan dengan kondisi seperti itu, kemudian juga kecerdasaannya yang rendah, sehingga masa depan bangsa kita ini akan sangat terganggu,” terangnya.

“Masa depan bangsa ini tergantung pada bagaimana kondisi kesehatan anak-anak balita yang ada sekarang,” pungkasnya. *(Aris).

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

ShareTweetShare
 
Next Post
Soal Rangkap Jabatan Erick Thohir, Jokowi: Terpenting Tidak Mengabaikan Tugasnya

Soal Rangkap Jabatan Erick Thohir, Jokowi: Terpenting Tidak Mengabaikan Tugasnya

Sri Mulyani Blokir Anggaran Perjalanan Dinas hingga Belanja Pegawai Senilai Rp 50,2 Triliun

Sri Mulyani Blokir Anggaran Perjalanan Dinas hingga Belanja Pegawai Senilai Rp 50,2 Triliun

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Kaka Ade bersaudara?

Kaka Ade bersaudara?

3 Oktober 2021
Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

8 Mei 2021
Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

5 Mei 2025
Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

21 Mei 2022
KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

25 April 2021

EDITOR'S PICK

Danramil Tinjau UPTD Balai Benih Rempanga Dukung Swasembada Pangan di Loa Kulu Kutai Kartanegara

14 April 2025
Foto: Pengurus Cabang JMSI Balikpapan melakukan pertemuan dengan SKK Migas Kalsul. Pada Jumat (7/2/2025).

JMSI dan SKK Migas Kalsul: Perkuat Edukasi Publik Peran Strategis Sektor Hulu Migas

7 Februari 2025

Perumda Air Minum Tirta Mahakam Raih Keberhasilan Lewat 7 Perubahan, Bupati Kukar Apresiasi

14 April 2025
Ket. Foto: Analis Kebijakan Ahli Muda Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara

Memperluas Wawasan: Studi Banding Jadi Jembatan Pengembangan Pemuda Berprestasi Kaltim

12 November 2024

Tentang Kami

Follow us

Berita Terbaru

  • APBD Kaltim 2026 Rp15,15 T Turun Drastis dari Proyeksi Awal Rp21,5 T 2 Desember 2025
  • Update! Korban Meninggal Dunia Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat 604 Jiwa 2 Desember 2025
  • Data BNPB: Korban Meninggal Dunia, Bencana Hidrometeorologi Aceh, Sumut dan Sumbar 303 Jiwa 30 November 2025
  • Tok! APBD Bontang 2026 Rp1,99 T Berkurang Rp887,7 M 30 November 2025
  • Pedoman media siber
  • Privacy
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

No Result
View All Result
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
 

Memuat Komentar...