Inspirasa.co – Nelayan Bontang Lestari dan Desa Santan Ilir menunggu hasil uji sampling matinya ikan yang diduga tercemar limbah pabrik PT Energi Unggul Persada (EUP).
Sebelumnya pasca hasil uji sampling yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang sebanyak dua kali, sudah bisa dibeberkan hasilnya.
Uji sampling dilakukan pada 20 Maret 2025 setelah video dugaan pencemaran beredar, dengan uji laboratorium dilakukan di Bontang.
Kemudian pengambilan sampel kedua dilakukan pada tanggal 25 Maret 2025.
Kendati demikian, Heru Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang menyampaikan, hasil uji sampling belum bisa diberitahukan, lantaran proses pengujian yang dilakukan di laboratorium Universitas Mulawarman, Samarinda, memakan waktu selama 14 hari. Namun, karena adanya cuti dan libur Lebaran, proses tersebut sempat tertunda.
“Secara SOP, 14 hari kerja hasil bisa keluar. Tapi karena ada libur Lebaran, kami perkirakan pada tanggal 15 atau 16 April bulan ini hasil sudah bisa keluar,” jelasnya diungkap dalam rapat Mediasi yang difasilitasi Polres Bontang pada Rabu (09/03/2024).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Heru pun memastikan hasil uji sampling atas dugaan matinya ikan di perairan Bontang Lestari dan Desa Santan Ilir, akan keluar pada pertengahan bulan April.
Lanjutnya, uji sampling tersebut harus dilakukan di laboratorium yang terakreditasi. Di Bontang sendiri hal itu belum bisa dilakukan, karena pengujian di kota ini hanya mampu menguji 4 parameter.
Sedangkan dalam uji sampel ini diperlukan 20 parameter untuk memastikan penyebab kematian ikan secara massal dan mengetahui sumber penyebabnya.
“Sampelnya sudah kami serahkan, tapi kami belum bisa memastikan karena hasil belum keluar,” jelasnya. (*)
Discussion about this post