Rabu, Juni 25, 2025
inspirasa.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
No Result
View All Result
inspirasa.co
Home World

WHO: Jangan Ada Stigmatisasi dan Diskriminasi Pada Kelompok Homoseks dan Pasien yang Terjangkit Cacar Monyet

inspirasa.co by inspirasa.co
24 Juli 2022
in Health, Info Terkini, Lingkungan, Sains, World
0
WHO: Jangan Ada Stigmatisasi dan Diskriminasi Pada Kelompok Homoseks dan Pasien yang Terjangkit Cacar Monyet

Foto Grid.id

327
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Inspirasa.co – World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, menyatakan penyakit cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global.

“Untuk semua alasan ini, saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Direktur WHO Tedros Adhanom Gebreyesus dalam sebuah konferensi pers, Sabtu (23/7/2022) lalu.

Baca juga :

Wali Kota Bontang Neni Sidak Perbaikan Jalan Soekarno-Hatta Bonles Minta PUPRK Tak Dikerjakan Asal-Asalan

Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis KNPI Bontang, Langkah Awal Kegiatan Positif untuk Masyarakat

Tedros memaparkan bahwa ada lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan 75 negara, dan lima kematian. Dan saat ini wabah Monkeypox, terkonsentrasi di antara pria homoseks, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

“Artinya ini wabah yang bisa dihentikan dengan strategi yang tepat di kelompok yang tepat,” jelas Tedros, seperti dirilis news.un.org.

Tedros menekankan pentingnya semua negara, untuk merancang dan menyampaikan informasi dan layanan yang efektif, dan untuk mengadopsi langkah-langkah yang melindungi kesehatan, hak asasi manusia, dan martabat masyarakat yang terkena dampak.

Dia juga menyerukan agar tidak ada stigmatisasi dan diskriminasi pada kelompok homoseks dan pasien yang terjangkit penyakit ini.

“Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun,” kata dia.

WHO juga menyerukan organisasi masyarakat sipil, termasuk mereka yang berpengalaman dalam bekerja dengan orang yang hidup dengan HIV/AIDS, untuk bekerja dengan agensi tersebut dalam memerangi stigma dan diskriminasi.

“Dengan alat yang kita miliki saat ini, kita dapat menghentikan penularan dan mengendalikan wabah ini,” tegasnya

Tak Mencapai Konsensus

Tedros mengklarifikasi bahwa Komite Darurat di bawah Peraturan Kesehatan Internasional, yang diadakan Kamis lalu, tidak dapat mencapai konsensus tentang Monkeypox.

Dia menjelaskan bahwa WHO harus mempertimbangkan lima elemen untuk memutuskan apakah wabah merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Pertimbangan pertama adalah informasi yang menunjukkan bahwa virus telah menyebar dengan cepat ke banyak negara, termasuk yang sebelumnya tidak terdapat kasus tersebut.

Pertimbangan kedua, adalah terpenuhinya tiga kriteria untuk menyatakan kedaruratan kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian internasional, sesuai Peraturan Kesehatan Internasional, yakni menjadi peristiwa luar biasa, risiko kesehatan masyarakat bagi negara lain, dan kebutuhan potensial untuk memerlukan tanggapan internasional yang berkoordinasi.

Pertimbangan ketiga adalah saran dari Komite Darurat, yang hingga saat ini belum mencapai konsensus.

Keempat adalah prinsip-prinsip ilmiah, bukti dan informasi relevan lainnya, yang menurut Tedros saat ini tidak mencukupi dan meninggalkan banyak hal yang tidak diketahui; dan kelima adalah isiko terhadap kesehatan manusia, penyebaran internasional, dan potensi gangguan lalu lintas internasional.

Anggota komite yang mendukung deklarasi keadaan darurat, menyatakan bahwa gelombang kasus Monkeypox di masa depan kemungkinan akan terjadi, karena virus akan masuk ke populasi rentan tambahan. Selain itu juga ada kemungkinan bahwa wabah terjadi, karena ada sebagian yang meremehkan.

Untuk memerangi wabah Monkeypox, WHO merekomendasikan negara-negara untuk, menerapkan respons terkoordinasi menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan, melibatkan dan melindungi komunitas yang terkena dampak, mengintensifkan pengawasan dan tindakan kesehatan masyarakat, memperkuat manajemen klinis dan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan klinik, dan mempercepat penelitian tentang penggunaan vaksin, terapi, dan alat lainnya.

Kasus Anak

Sementara itu walaupun WHO menyatakan kasus cacar monyet berkonsentrasi pada kelompok laki-laki homoseksual, namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah melaporkan kasus pada balita dan seorang bayi di California.

Mereka bukan penduduk Amerika Serikat, namun dites saat berada di Washington, DC.

Anak-anak itu digambarkan dalam kondisi baik dan dalam perawatan. Pejabat kesehatan setempat masih menyelidiki penularan pada kedua anak tersebut. Namun diperkirakan melalui penularan rumah tangga.

Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menyatakan sampai sekarang Indonesia belum ada kasus cacar monyet. Namun demikian, pihaknya selalu mengikuti perkembangan kasus dan perkembangan penelitian di negara yang telah melaporkan temuan cacar monyet tersebut.

Perkembangan dan penelitian yang telah dilakukan, bakal dijadikan pelajaran bagi Indonesia untuk menentukan langkah mencegahan dan penanganan yang terbaik.

Peryataan serupa juga disampaikannya 30 Mei 2022 lalu, melalui laman promkes.kemkes.go.id.

Dia mengatakan monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus, dari famili poxviridae, yang bersifat zoonosis. Zoonosis merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia.

Penyakit ini merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah. Penularan banyak ditemukan pada orang yang melakukan kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.

Adapun masa inkubasi cacar monyet, biasanya 6 sampai 21 hari. Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Pada fase erupsi atau fase paling infeksius, terjadinya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras  atau keropeng lalu rontok.

“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” kata Mohammad Syahril.

Pemerintah telah mengambil sikap preventif, di antaranya memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait monkeypox, yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

Selain itu Pemerintah juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: HK.02.02/C/2752/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox di Negara non Endemis.

Pemerintah juga merevisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO.

Upaya tersebut, menurut dia diharapkan mampu mencegah penyakit cacar monyet masuk dan menyebar di tengah masyarakat Indonesia.

Dia juga mengimbau masyarakat, untuk selalu menerapkan pola hidup bersih seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindar dari kerumunan.

Selain itu juga memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, apabila mengalami gejala cacar monyet, agar bisa segera mendapatkan diagnosa dan penanganan secara cepat dan tepat. (HS-08).

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

ShareTweetShare
 
Next Post
Kominfo Lagi Cari Talenta Developer Game Indonesia

Kominfo Lagi Cari Talenta Developer Game Indonesia

Walhi Desak DLH Bontang Usut Dugaan Dampak Lingkungan Pada Insiden Ledakan di Pabrik Kaltim 5

Walhi Desak DLH Bontang Usut Dugaan Dampak Lingkungan Pada Insiden Ledakan di Pabrik Kaltim 5

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Kaka Ade bersaudara?

Kaka Ade bersaudara?

3 Oktober 2021
Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

8 Mei 2021
Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

5 Mei 2025
KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

25 April 2021
Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

21 Mei 2022

EDITOR'S PICK

Foto: Basri Rase calon wali kota nomor urut 1 usai memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bontang.

Kasus TAPPD Bontang, Basri Dipanggil Bawaslu

12 November 2024
Melawan Stigma, Kisah Warga Binaan Lapas Bontang Berhasil Unjuk Karya di Cipta Lagu Fest 2.0

Melawan Stigma, Kisah Warga Binaan Lapas Bontang Berhasil Unjuk Karya di Cipta Lagu Fest 2.0

4 November 2024
Kantongi Data Dukungan Lebihi Target dari Aturan PKPU, Andi Sofyan Hasdam Ramaikan Bursa Pencalonan DPD RI

Kantongi Data Dukungan Lebihi Target dari Aturan PKPU, Andi Sofyan Hasdam Ramaikan Bursa Pencalonan DPD RI

28 Desember 2022
Di Hadapan Ratusan Mahasiswa Asal Singapura  Pendiri SEVIMA Bagikan Tiga Tips Memulai Usaha di Era Digital

Di Hadapan Ratusan Mahasiswa Asal Singapura Pendiri SEVIMA Bagikan Tiga Tips Memulai Usaha di Era Digital

5 Desember 2023

Tentang Kami

Follow us

Berita Terbaru

  • Makmur Ingatkan Pemprov Kaltim: Kakaban Butuh Kepedulian Lingkungan, Bukan Ego Kewenangan 24 Juni 2025
  • Guntur Kritisi Material Jalan di Kukar: Rawa Gambut Tak Cocok Diaspal 24 Juni 2025
  • Tangani Banjir Kukar, Salehuddin Desak Sinkronisasi Strategi Antara Kabupaten dan Provinsi 24 Juni 2025
  • Salehuddin: Bupati Kukar Baru Harus Prioritaskan Konektivitas dan Sinkronisasi dengan Pemprov 24 Juni 2025
  • Pedoman media siber
  • Privacy
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

No Result
View All Result
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version
 

Memuat Komentar...