Samarinda — Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PKS, Agusriansyah Ridwan, mendesak percepatan pembangunan infrastruktur dasar di Kecamatan Sandaran, Kutai Timur.
Ia menyoroti lambannya pelaksanaan proyek jalan, listrik, dan air bersih yang dinilai krusial bagi kehidupan masyarakat pesisir. Keterlambatan ini, menurutnya, bukan karena perencanaan, melainkan lemahnya kinerja pihak ketiga, yakni kontraktor yang tidak menjalankan tugas secara optimal.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang, Kutai Timur, dan Berau, Agusriansyah menegaskan bahwa wilayah pesisir seperti Sandaran harus mendapatkan perhatian lebih dalam pembangunan. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal masa jabatan Bupati Ardiansyah Sulaiman, infrastruktur sudah menjadi prioritas lewat skema multi years, namun implementasinya masih jauh dari harapan.
“Masalahnya bukan pada perencanaan, tapi pada pelaksana di lapangan. Pihak ketiga, yakni kontraktor, tidak menjalankan kewajibannya dengan baik sehingga proyek terhambat,” tegas Agusriansyah kepada wartawan.
Meski begitu, ia tetap memberikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang pada tahun ini melanjutkan pembangunan dan menambah alokasi anggaran untuk infrastruktur jalan di Sandaran. Bagi Agusriansyah, langkah ini merupakan sinyal positif bagi pemerataan pembangunan hingga ke daerah terluar yang selama ini tertinggal.
“Saya sangat mengapresiasi pemkab Kutim yang tahun ini melanjutkan dan menambah program infrastruktur di Sandaran. Ini bentuk kehadiran negara untuk warganya di perbatasan,” tambahnya.
Langkah konkret pemerintah terlihat dari kegiatan Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, yang pada Selasa (15/4/2025) memimpin rapat pembukaan jalan sepanjang 17,47 kilometer dari Desa Manubar menuju Tanjung Mangkalihat. Proyek ini dirancang melintasi Areal Penggunaan Lain (APL), bukan kawasan hutan lindung, demi menjamin keberlanjutan lingkungan hidup. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post