Samarinda – Isu beredarnya beras palsu yang sempat menghebohkan masyarakat Kalimantan Timur turut menjadi perhatian Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Muhammad Rudi. Ia menyatakan bahwa sejauh ini belum ada indikasi peredaran beras imitasi di wilayah Samarinda.
Menurut legislator yang karib disapa Rudi tersebut, hingga saat ini belum ada laporan maupun keluhan masyarakat terkait peredaran beras palsu di kota ini. Ia menilai distribusi beras di Samarinda masih terpantau aman.
“Tidak kelihatan belum ada teriak dari masyarakat atau dinas terkait belum menemukan. Mungkin karena preminya kecil di Samarinda, berbeda dengan daerah Jawa yang luas. Sejauh ini masih aman-aman saja,” ucap Rudi, Selasa (29/7/2025).
Meski demikian, Rudi menegaskan bahwa jika di kemudian hari ditemukan dugaan beras palsu yang beredar, pihaknya akan segera mengambil langkah tegas. Komisi II DPRD akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor-distributor beras yang ada.
“Jika terendus adanya dugaan beras palsu yang dijual ke masyarakat tentu komisi II akan mengambil langkah tegas dengan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kesejumlah distributor,” tegasnya.
Ia juga mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait agar melakukan pengecekan dan evaluasi di lapangan. Langkah ini, kata Rudi, penting untuk memastikan keamanan pangan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap beras yang dijual di pasaran.
“Imbauan itu pasti kami rekomendasikan kepada OPD, supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namanya oplosan itu setengah maling, caranya macam-macam,” ujarnya menambahkan.
Rudi berharap agar pengawasan terhadap distribusi bahan pokok, khususnya beras, dapat terus ditingkatkan. Ia mengingatkan bahwa keberadaan beras palsu bukan hanya merugikan masyarakat secara ekonomi, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan.
“Tentu masyarakat akan dirugikan dengan beras imitasi yang beredar. Maka kita harus mengambil langkah antisipasi dari oknum yang menyebarkannya,” tandasnya.(ADV)
Discussion about this post