Samarimda-Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengecam keras insiden kapal tongkang menabrak Jembatan Mahakam di Samarinda, Sabtu (26/4/2025). Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena terjadi kurang dari setahun setelah tabrakan serupa, memicu pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab, mengapa pengawasan masih lemah, dan bagaimana langkah pencegahan ke depan.
Ananda Emira Moeis menekankan pentingnya sinergi antarinstansi untuk meningkatkan keamanan di jalur Sungai Mahakam, mengingat kapal tongkang adalah urat nadi distribusi barang di wilayah ini.
“KSOP, Pelindo, Dishub, dan perusahaan-perusahaan yang melewati jalur Sungai Mahakam ini—semua harus bekerja,” ungkap ananda.
Jembatan Mahakam, yang menghubungkan kawasan utara dan selatan Samarinda, krusial bagi mobilitas warga dan arus logistik.
“Kerusakan sekecil apapun bisa berdampak besar pada perekonomian lokal,” kata Ananda.
menggarisbawahi urgensi regulasi lalu lintas sungai yang lebih ketat, termasuk pembatasan tonase dan jam operasional kapal besar.
Kepala KSOP Samarinda belum lama ini menyatakan bahwa meski tidak ada korban jiwa, frekuensi insiden tak boleh diremehkan. Para ahli transportasi air merekomendasikan pemasangan Vessel Traffic System (VTS) dan peningkatan pelatihan SDM untuk memantau kapal secara real time.
“Jika kita tidak bergerak cepat, bukan tidak mungkin insiden berikutnya bisa lebih fatal,” tegas Ananda Emira Moeis. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post