Inspirasa.co – Imam Sanusi, Ketua RT 09 Bontang Kuala, Bontang Utara, sebut pemerintah tak serius menanggapi keluhan warga, terkait dampak dari speedtrap yang terpasang di jalan.
Hal itu dikatakan Ketua RT 09 Imam Sanusi, lantaran aduan warga yang disampaikan dirinya kepada dinas terkait soal speedtrap yang membuat rumah warga retak, tak kunjung ada tindak lanjut.
Imam Sanusi menjelaskan, akibat dari getaran yang dihasilkan speedtrap saat dilalui kendaraan mobil roda 4 dan roda 6 bermuatan, diakuinya berdampak pada retaknya bangunan rumah warga sekitar.
Ada 2 speedtrap yang terpasang di kawasan, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Bontang Utara tersebut. Rumah warga yang terdampak masuk di RT 09 Bontang Kuala dan RT 01 Bontang Baru.

Dikatakan Imam Sanusi, persoalan ini pun telah lama diadukan kepada pihak Kelurahan Bontang Kuala, maupun dinas terkait.
“Terakhir sudah sebulan lebih saya bersurat kepada dinas terkait, seperti Dishub dan Dinas PUPRK. Sampai saat ini tak ada tindak lanjut,” ungkapnya ditemui pada Jumat (25/11/2022).
“Setelah bersurat itu dinas terkait terkesan saling lempar tanggungjawab. Yang jelas kami menunggu responnya saat ini,” tambahnya.
Diakui Imam Sanusi, pernah sekali Dishub turun mengecek kelapangan, namun saat ini tak ada lagi tindak lanjutnya.
Ditambahkan Imam Sanusi, aduan warga ini disampaikan, berdasarkan rembuk warga yang terdampak akibat speedtrap tersebut.
Berdasarkan rembuk itu, dirinya pun melaporkan persoalan ini kepada pihak Kelurahan, dan bersurat kepada dinas terkait dalam hal ini Dishub dan Dinas PUPRK Bontang.
Besar harapan Imam Sanusi pemerintah segera merespon aduan warga ini, dikhawatirkan jika semakin lama dibiarkan dampaknya akan semakin parah.

“Tolong pemerintah serius tanggapi keluhan warga ini, jika semakin lama dibiarkan, kasian rumah warga yang terdampak,” pungkasnya.
Menurutnya, meskipun speedtrap yang terpasang untuk mengurangi laju kendaraan. Namun tak juga efektif. Nyatanya, banyak kendaraan yang melalui jalur itu juga masih laju. *(Ars).
Discussion about this post