Inspirasa.co – Pemerintah Kota Bontang, melaksanakan evaluasi kinerja 8 aksi tim percepatan penurunan stunting di Bontang. Selasa (17/1/2023).
Terdata, trend prevalensi stunting di Kota Bontang dari 2021 hingga Agustus 2022, angka stunting mengalami peningkatan.
Dimana pada 2021 angka stunting sebesar 19,6 persen hingga per Agustus 2022 mencapai 23,6 persen.
Meski begitu, dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang, Bahauddin, pada penghujung tahun di Desember 2022, angka stunting mengalami penurunan sebesar 22,8 persen atau sebesar 0,8 persen dari Agustus 2022.
“Di penghujung tahun Desember 2022, mengalami sedikit penurunan 22,8 persen, sempat naik di Agustus 23,6 persen,” ungkapnya di Pendopo Rujab Wali Kota.
Dalam hal ini, Kata Bahauddin, Pemerintah perlu menarget di tahun 2024 angka stunting menurun sebesar 0,4 persen.
Olehnya, perlu diambil langkah strategis untuk percepatan penurunan angka stunting tersebut. Dimana, tim percepatan penurunan stunting sudah mempersiapkan 2 Perwali.
“Yang pertama Perwali tentang pencegahan perkawinan anak dan sekolah ramah anak. Drafnya sudah selesai,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Bontang Najirah menuturkan, masalah stunting harus menjadi perhatian semua pihak.
Sehingga ke depan diharapkan angka stunting semakin menurun. Target 2024 menurun sebesar 0,4 persen.
Najirah meminta kegiatan yang dilakukan ini tidak hanya sekedar seremonial, tetapi bisa dilaksanakan dengan cepat. Bantuan dari seluruh OPD dan stakeholder diharapkan dapat bekerjasama dengan baik.
“Jadi tidak perlu kita banyak seremonial dalam permasalahan stunting ini, yang terpenting bagaimana kita melakukan aksi dilapangan,” jelasnya.
Discussion about this post