Inspirasa.co – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mendesak PT Graha Power Kaltim (GPK) yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Teluk Kadere untuk segera mencari solusi. Lantaran akibat aktivitas perusahaan tersebut, pemukiman warga di RT 15 Lok Tunggul Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan menjadi tercemar.
“Pihak PLTU harus segera mencari solusi supaya warga tidak jadi korban akibat debu batu bara,” ujar Faiz kepada media Inspirasa.co, Kamis (7/10/2021).
Perusahaan penghasil energi berkapasitas 200 Megawatt (2 x 100 MW) tersebut, diketahui membuat pemukiman warga di RT 15 Lok Tunggul dipenuhi debu batu bara.
Tak hanya itu, aktivitas perusahaan tersebut disinyalir limbah industrinya dibuang langsung ke laut, akibanya membuat hasil tangkapan warga berkurang.
Faiz pun meminta agar pihak perusahaan memberi ganti rugi, berupa materi atau pun immaterial kepada warga.
“Setidaknya harus uang ada tali asih, sebagai bentuk kerugian yang dialami oleh warga sekitar,” ungkapnya.
Untuk nominalnya sendiri, Faiz mengatakan, harus ada musyawarah antara pihak perusahan dan warga sesuai kesepakatan yang disetujui bersama.
“Kalau nominalnya harus duduk bersama antara warga dan perusahaan. Karena warga sekitar ini yang kena dampaknya, baik dari segi kesehatan maupun juga secara perekonomian,” tandasnya.
Sebelumnya, Humas PT Graha Power Kaltim (GPK) mengatakan, aktivitas penumpukan batu bara perusahaan telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami rutin melakukan pengujian terhadap analisis dampak lingkungan dan hasilmya dibawah nilai ambang jatas baku mutu lingkungan,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Penegakan Hukum Lingkungan, Anwar Sadat menuturkan, berdasarkan hasil peninjauan pihaknya selama ini, PT Graha Power Kaltim (GPK) dianggap telah memenuhi berbagai persyaratan untuk mengurangi polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas dari penumpukan batu bara.
“Kami telah mengambil sampling dilapangan dengan mengambil debu dan tingkat kebisingan. Sejauh ini masih aman,” ungkapnya.
Meski begitu dirinya menyarankan PT Graha Power Kaltim (GPK) agar menambah dan memperbanyak penanaman pohon di sekitar pabrik.
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post