Inspirasa.co – Jika di Indonesia ikan mas disantap hingga dibudi dayakan, sebaliknya di Amerika Serikat, Inggris sampai Kanada, populasinya yang semakin tinggi membuat keresahan tersendiri.
Dikutif dari beberapa sumber. Przemek Bajer, akademisi University of Minnesota menuturkan, ikan mas dianggap sebagai hama.
Ikan mas dianggap hama, karena semakin banyak populasinya di danau, dikhawatirkan tanaman air semakin tidak berkembang dan berdampak juga pada spesies asli. Menurutnya, spesies asli itu jadi kelaparan karena serbuan ikan mas.
“Seluruh ikan mas pada dasarnya adalah spesies invasif di seluruh dunia. Di seluruh Amerika Utara, Australia, sebagian Eropa, mereka sungguh menyebar luas,” cetus Przemek Bajer, akademisi University of Minnesota.
Selain itu kata dia, ikan mas dapat tumbuh sampai 38 centimeter. Hal itu dibuktikan dengan penemuan ikan mas raksasa di Danau Keller. Otoritas ikan itu disebut raksasa, karena tidak seperti saat dipelihara di akuarium atau semacamnya.
Ia pun menduga ikan mas itu dibuang sembarangan oleh warga yang awalnya memeliharanya.
Pemerintah kota setempat, akhirnya mengeluarkan himbauan peringatan kepada penduduk agar jangan melakukan perbuatan itu, karena ikan mas dapat turut menyebabkan penurunan kualitas air dengan mengacak-acak sedimen hingga mencabut tanaman.
Menurut Dr James Dickey dari Queen’s University Belfast, seorang penulis serta peneliti, mengungkapkan bahwa penelitian terbaru di Inggris menunjukkan jika ikan mas mengkonsumsi lebih banyak makanan dibandingkan ikan dengan jenis hampir sama di perairan Inggris.
Kata dia, ikan mas makan lebih banyak daripada ikan invasif lainnya, juga lebih agresif mengambil spesies pesaing lainnya.
Studi atau riset yang dilakukan mengungkap, kemunculan lebih banyak ikan mas di alam liar diakibatkan banyak pemilik hewan peliharaan yang membeli ikan mas selama masa lockdown pandemi, lalu melepaskannya begitu saja ke sungai.
Sumber: CNN, detikINET, CBC, The Guardian.
Editor : Ars
Discussion about this post